PERTUMBUHAN MISELIUM PADA MEDIA SINTETIK
Media sintetik yang sangat baik untuk pertumbuhan adalah Malt Pepton Agar (MPA) dan Malt Extract Agar (MEA).Namun yang paling popular dikalangan pembibit jamur tiram skala rumah tangga adalah Potato Dextrose Agar (PDA).Pertumbuhan miselium dapat dipercepat dengan penambahan seperti arang aktif.Selain itu dapat pula ditambah dengan nutrient dan garam – garaman seperti sulfit liquor, berbagai sakarida, baham – bahan yang mengandung protein seperti tepung kedelai, bahan – bahan yang mengandung nitrogen NaNO₃,Ca(NO₃)₂,dan bahan lain seperti NaHPO₄ serta CaCO₃
Diameter koloni jamur tiram pada media MPA,MEA,dan PDA yang diinkubasi pada suhu kamar
Nama MPA MEA PDA
Pleurotus sp.6(10 hari) 3,42cm 2,27cm 2,9cm
Pleurotus sp.8(10 hari) 7,90cm 6,50cm 7,38cm
Pleruotus sajor-caju (7 hari) 5,64cm 8,60cm
Bahan tanam yang dapat digunakan untuk menumbuhkan miselium dapat berupa potongan jaringan yang berasal dari bagian antara tangkai dengan tudung , maupun dari batang.Bahan tanaman yang terbaik adalah berasal dari potongan jaringan antara tangkai dengan tudung dan pada bagian tangkai.Pada media MEA maupun PDA, miselium jamur tiram biasanya sudah mulai tumbuh pada hari kedua masa inkubasi, yakni sekitar satu minggu dari saat ditanam.Namun, dari hasil penelitian diketahui bahwa pertumbuhan miselium pada media MEA masih lebih baik dari PDA.Pada hari ke-10, miselium yang tumbuh pada media MEA sudah hamper memenuhi cawan petri ukuran diameter 9 cm, sementara miselium pada media PDA baru bias memenuhi cawan petri pada hari ke-12.
Spora jamur tiram juga dapat ditumbuhkan pada media PDA atau MEA,yakni ditanam menggunakan teknik kultur taburan atau teknik goresan.Teknik kultur taburan prinsipnya adalah menaburkan spora pada media MEA dan PDA sehingga spora terpisa-pisah menjadi spora tunggal.Sementara prisip dari teknik goresan adalah mengambil suspensi spora menggunakan alat yang disebut jarum ose, kemudian digoreskan di permukaan media.Spora-spora tunggal tersebut ,baik dari kultur taburan dan goresan selanjutnya, akan tumbuh menjadi miselium yang juga membentuk koloni terpisah.Koloni inilah yang dipindahkan ke media baru untuk dijadikan sebagai kultur murni.
Miselium yang berasal dari spora tunggal biasanya akan menghasilkan sifat yang seragam sehingga kerap kali digunakan untuk memilih varietas dengan sifat yang diinginkan.Walaupun jamur tiram yang ditumbuhkan ada kemungkinan berubah sifat, tetapi spora memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat disimpan dalam jangka panjang atau waktu yang sangat lama (asalkan dalam keadaan kering), miselium yang tumbuh dari kultur spora mempunyai sifat viabilitas (daya hidup) tinggi, kemampuan miselium hasil spora dalam merombak lignoselulosa tidak menurun sehingga daya hidup media berbahan lignoselulosa juga tetap tinggi
PERTUMBUHAN MESELIUM PADA KULTUR CAIR
Seperti pada media sintetik yang biasanya menggunakan media agar, baik miselium maupun spora dapat tumbuh menjadi miselium baru apabila ditumbuhkan pada media cair.Spora setelah terkena media cair akan segera berkembang dan tumbuh menjadi miselium.Miselium jamur tiram putih dalam media cair yang digijik akan membentuk koloni seperti pelet. Dimedia kultur cair, miselium jamur tiram dapat tumbuh sebanyak 40-50 gram/100 gram glukosa.Produksi miselium pada kultur cair dapat digunakan untuk pembuatan bibit jamur tiram.Oleh karena itu, penggunaan kultur cair sangat mendukung usaha produksi misellium dalam kala industri.
Komposisi nutrient didalam media dapat mempengaruhi pertumbuhan miselium.Sebagai contoh :penambahan sulfit liquor (limbah industry kertas) konsentrasi rendah (0,01-0,1%) dalam nutrient dapat meningkatkan produksi miselium.Namun, bila silfit liquor diberikan pada konsentrasi yang tinggi tidak akan berdampak buruk pada pertumbuhan miselium.untuk itulah , pentingnya mengetahui komposisi nutrient yang pas dalam membuat culture cair yang akan digunakan sebagai media pertumbuhan miselium jamur tiram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar